Jumat, 20 Desember 2013


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didesak untuk turun tangan menindak kepolisian dalam konflik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pengamat kepolisian sekaligus pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Bambang Widodo Umar, mengatakan presiden harus bertindak tegas terhadap petinggi-petinggi kepolisian.


»Ambil tindakan kepada puncak-puncak pimpinan. Perlu ada campur tangan presiden karena Polri itu langsung dibawahi Presiden,” kata Bambang kepada Tempo, Sabtu, 6 Oktober 2012. Menurut dia, tindakan polisi semalam yang mengepung kantor KPK sudah kelewatan. Polisi, kata dia, sudah unjuk kekuatan dan tak sesuai dengan negara demokrasi.


Dalih polisi bahwa usaha penangkapan penyidik Novel tadi malam berhubungan dengan kasus kriminal, menurut dia tak bisa diterima. Peristiwa pengepungan kantor KPK tadi malam sudah barang tentu berhubungan dengan kasus simulator pembuatan surat izin mengemudi yang ditangani KPK. Dalam kasus ini, KPK menetapkan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Djoko Susilo sebagai tersangka. »Polisi sudah nampak mencari-cari alasan, mengutamakan power bukannya nurani,” ujar dia.


Jika Presiden tak kunjung mengambil tindakan, kata Bambang, percuma kepolisian berada langsung di bawah presiden. "Pindahkan saja di bawah koordinasi kementerian,” katanya.


Permintaan agar presiden bertindak juga datang dari Ketua Presidium Indonesia Police watch Neta S. Pane. Menurut dia presiden harus melayangkan teguran keras kepada Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo. »Harus dicari tahu siapa yang memerintahkan pengepungan semalam. Harus dicopot dari jabatannya dan disidang oleh Propam,” katanya.


Pengepungan semalam, kata Neta, sudah melanggar ketentuan. Jikapun bersalah, Komisaris Novel seharusnya tak langsung ditangkap, melainkan dipanggil melalui surat. Jika tak kunjung merespons panggilan kedua, barulah bisa ditangkap. Selain itu, status Novel sebagai penyidik yang bertugas di KPK pun tak bisa membuatnya ditangkap begitu saja. »Seharusnya ketua lembaga berkoordinasi dahulu jika ada anggotanya yang bermasalah,” kata Neta. Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!