Ilustrasi HIV AIDS (Foto: Ist)
Jika pada tahun sebelumnya pengidap HIV/AIDS didominasi oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) dan ibu rumah tangga, namun pada tahun ini pengidap HIV/AIDS sudah mulai menjangkiti kaum pebisnis.
"Bahkan dari catatan kami selama hampir setahun ini, pelaku bisnis atau wiraswasta tercatat paling tinggi jumlahnya, dibandingkan dengan PSK atau ibu rumah tangga.” ujar Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Esti Martiana Rachmie, di Surabaya, Kamis (1/12/2011).
Esti menambahkan, di urutan pertama penderita HIV/AIDS adalah dengan latarbelakang pekerjaan pelaku bisnis atau wiraswasta. Kemudian disusul kelompok ibu rumah tangga. Dan urutan yang ketiga adalah para PSK.
Menurut Esti mulai terjangkitnya kaum pebisnis oleh HIV/AIDS disebabkan adanya faktor 3M (Man, Money dan Mobile). Penjelasannya, para pebisnis ini biasanya datang dari kelas menengah ke atas. Mereka biasanya mempunyai pendapatan di atas rata-rata warga Surabaya.
Nah dengan pendapatan yang di atas rata-rata itu, tak jarang mereka membelanjakannya untuk aktivitas seksual yang menyimpang seperti berhubungan seks dengan PSK.
Keleluasaan dalam money itu kemudian ditambah lagi dengan aktivitas pebisnis yang biasanya mobile. Tak jarang mereka harus melakukan rapat di luar kota tanpa didampingi istrinya. “Momen inilah yang biasanya menjadikan mereka untuk kembali melakukan aktifitas seksual menyimpang,” tuturnya.
Data secara umum penderita HIV/AIDS di Surabaya di 2011 ini, sebenarnya cenderung menurun bila dibandingkan tahun lalu. Bila tahun lalu sebanyak 705 orang, kini di triwulan ke III tahun 2011, penderita HIV AIDS berjumlah 560 orang, di antaranya didominasi kaum pekerja swasta dan wirausaha sebanyak 170 orang.
Sedangkan menurut data yang dirilis Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Propinsi Jawa Timur, peringkat pertama penderita HIV/AIDS masih didominasi oleh kaum heteroseksual. Peringkat kedua ibu rumah tangga.
Khusus untuk kelompok ibu rumah tangga ini patut diberi perhatian. Pasalnya kelompok ini dianggap kelompok yang rentan untuk terjangkiti HIV/AIDS.
Koordinator UPIPI RSU dr Soetomo dr Erwin Astha Triyono mengatakan, bulan Oktober 2011 lalu jumlah pasien sebanyak 47 orang. Dari jumlah itu 12 di antaranya adalah pasien perempuan, dan dua di antaranya wanita sedang hamil.
Sangat sulit untuk memproteksi ibu rumah tangga dari HIV/AIDS, terutama bila sumber penyakitnya dari suami. Kan jarang ada suami yang mengaku bahwa dirinya suka jajan atau pecandu," tuturnya.
Bagikan berita ini dengan Like/please dan Share /thanks And Do You Like This ?
0 komentar:
Posting Komentar