Kamis, 20 Februari 2014


Hidup ini seperti Hijrah. Hijrah dari Lahir dan Mati merupakan dua proses persinggahan yang pasti dialami manusia. Ada kehidupan bermula dan ada saatnya nanti kepastian hidup-pun akan berakhir. Hidup tak jauh dari siklus: awal, berkembang, dan kemudian berakhir. Ketika manusia ditaqdirkan menjalani  tahapan tersebut, selalu ada pertanggung-jawaban yang harus diselesaikan dan tentu saja setiap perjanjian akan mengalami proses pendakwaan dan pembalasan. Lalu kapan dan bagaimana sajakah proses tahapan yang dijalani semua manusia? Semoga artikel ini menjadi inspirasi untuk sebuah kebaikan sebelum kehidupan berakhir.

1. Hijrah di Alam Rahim
Dalam surah al-A’raf ayat 172: Allah swt berfirman  
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Benar (Engkau adalah Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (anak-anak Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".


Dalam alam rahim, manusia menjalani proses menyempurnakan jasad, disanalah masa perpindahan pertama, dalam tulang sulbi para ayah dan rahim para ibu sebelum lahir didunia.  Ketika Allah SWT menciptakan Adam a.s. Dia menyimpankan zurriyat di tulang punggungnya yaitu kaum “ahli kanan” (ahlulyamin) dan kaum ahli kiri (ahlul-syimal). Allah SWT pernah mengeluarkan semua zurriyat ini dari tulang punggung Adam a.s. pada hari mitsaaq (hari pengambilan janji manusia untuk mengakui keesaan dan ketuhanan Allah SWT di Naman, sebuah lembah yang dekat padang Arafah)


Yang patut kita renungkan bahwa, manusia diciptakan dari setetes air hina, air mani laki-laki yang bertemu dengan sel telur perempuan, lalu lahir tanpa membawa apa-apa dan belum menjadi siapa-siapa. Sempatkah kita menyisipkan sedikit rasa malu dihadapan Sang Pencipta, ketika kita berjalan angkuh dimuka bumi dengan menjaja-murah-kan air mani dan sel telur dan menampakan kemaksiatan lalu melepaskan hajat dimana saja kita suka? Kita diberikan kesempurnaan yang penuh dibanding mahluk lain namun sikap kita jauh dari kesempurnaan seorang binatang. Masya Allah

2. Hijrah di Alam Dunia
Dengan seizin Allah SWT kita lahir didunia melalui perjuangan hidup mati seorang ibu.Al-Quran menyebut perjuangan itu dengan istilah “wahnan ‘ala wahnin” (kelemahan di atas kelemahan).  Dialam dunia kita memainkan peran masing-masing. Dari tiada menjadi ada, dari bukan siapa-siapa menjadi siapa saya. Semuanya mengalami proses hijrah dari masa kanak-kanak, masa muda, dewasa dan tua.

Yang perlu kita garis bawahi adalah, Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman, akankah kita tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan? Karena itu, Hijrah di alam dunia merupakan tempat menyempurnakan iman dan amal perbuatan. Namun, pada masa kanak-kanak, Allah masih memberikan keringanan kepada manusia, berupa belum adanya taklif (beban kewajiban) untuk mengerjakan solat dan puasa ataupun ibadah lainnya. Karena kebaikan dan amal soleh dari anak yang belum baligh selain menjadi amal kebaikannya juga akan menjadi catatan pahala bagi ibu-bapanya selama kedua orang tuanya memperhatikan pendidikan dan pengasuhannya Sungguh-sungguh Allah Maha Kasih Sayang. 


Hanya saja ketika manusia mengalami proses masa muda hingga tua, seringkali lupa dengan kewajiban dan asalNya, dengan kecenderungan memanfaatkan dunia sebagai tempat pelampiasan nafsu, memuaskan kebutuhan bathin saja. Padahal Rasullullah saw telah mengingatkan: "Rebutlah lima perkara sebelum terjadi lima perkara: Masa mudamu sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu, masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu dan masa hidupmu sebelum tiba masa ajalmu." (HR. Al-Hakim, Baihaqi, Ibnu Abiddunia, Ibnul-Mubarrak). 

"Takkan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara:
1. Tentang umurnyanya, untuk apa dihabiskan, 2. Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan
3. Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan. 4. Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya. (HR. Tirmidzi). 


3. Hijrah di Alam Akherat / Kubur / BARZAH
 Allah SWT berfirman dalam Surat Al-An’aam Ayat 93
“Jika saja kamu dapat melihat betapa dahsyatnya saat orang-orang zalim didalam sakaratul maut, Para malaikat memukul dengan tangan mereka (seraya berkata), “Keluarkanlah nyawamu! Di hari ini kamu akan dibalas dengan siksa yang menghinakan; karena perkataan-perkataanmu yang selama ini kamu ucapkan perihal Allah yang tidak benar, dan kamu selalu sombong terhadap petunjuk (ayat-ayat)-Nya.”


Hijrah manusia berakhir di kematian, di alam Akherat / kubur merupakan tempat kehidupan abadi / kekal setiap manusia. Dan alam kubur menjadi Alam Pembalasan dari proses perbuatan hidup kita didunia. Semua anggota tubuh bersaksi, tidak ada yang terlewatkan. Didunia, manusia masih bisa berkilah dan sembunyi dalam ribuan alasan dengan melepaskan pertanggung-jawaban. Disini, tidak ada harta yang bisa kita bawa, punya jabatan tidak lagi dihormati, kesombongan, kecantikan dan ketampanan serta kemolekan tubuh yang sering ditampakan di Internet sebagai daya tarik dan pemancing syahwat, akan menjadi saksi dan diberikan balasan sesuai dengan kadar dosanya.

Menjadi pe-er dan peringatan besar buat kita semua, Kehidupan kita didunia akan menentukan bagaimana kehidupan kita diakherat nanti. Dunia adalah ladang buat akhirat. Sebab di alam akherat, ada dua hal yang akan kita terima, yaitu Nikmatkah atau malah Siksa? Wallhu aalam. Semoga saja senyum kita didunia menjadi senyum kita diakherat nanti. Ingatlah selalu, tidak ada pesta yang tidak berakhir, ada awal tentu ada akhir. 
Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, berarti kita sedang menghargai arti kehidupan. >>>> semoga bermanfaat <<<<

Categories: , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!